
Suara serak, sakit saat menelan, dan bercermin menemukan bintik putih di amandel—mungkin Anda sedang mengalami tonsilitis. Kondisi ini merupakan peradangan pada amandel, dua jaringan berbentuk oval di belakang tenggorokan yang berfungsi sebagai benteng pertama melawan infeksi.
Tonsilitis bisa disebabkan oleh infeksi virus maupun bakteri. Tonsilitis akut biasanya berlangsung beberapa hari hingga seminggu, sedangkan tonsilitis kronis dapat berulang kali kambuh sepanjang tahun. Gejalanya meliputi nyeri tenggorokan, demam, bau mulut, dan pembesaran kelenjar getah bening di leher.
Banyak orang mencoba mengobati tonsilitis sendiri dengan air garam hangat atau herbal. Meski beberapa cara rumahan bisa meredakan gejala, jika penyebabnya bakteri seperti Streptococcus, diperlukan antibiotik untuk mencegah komplikasi. Dalam kasus tonsilitis kronis yang sering kambuh atau menyebabkan kesulitan bernapas, dokter mungkin menyarankan tonsilektomi (operasi pengangkatan amandel).
Pencegahan tonsilitis serupa dengan pencegahan infeksi saluran pernapasan lainnya: cuci tangan rutin, gunakan masker saat flu, dan hindari berbagi peralatan makan dengan orang sakit. Mengenali gejala sejak awal akan membantu menghindari perburukan yang tidak perlu.
Menjaga kesehatan amandel berarti menjaga pertahanan tubuh tetap kuat. Jangan biarkan radang yang berulang mengganggu kualitas hidup Anda.
Referensi:
- Windfuhr JP, Toepfner N, et al. Clinical practice guideline: tonsillitis I. Eur Arch Otorhinolaryngol. 2016;273(4):973–987.
Paradise JL, Bluestone CD, et al. Efficacy of tonsillectomy for recurrent throat infection in severely affected children. N Engl J Med. 1984;310:674–683.